SOAL :
Buatlah metodologi manajemen proyek disertai penjelasannya
1. Metodologi the traditional approach.
2. Metodologi rational unifed process.
3. Metodologi critical chain.
JAWAB :
Metode Pendekatan Tradisional (traditional approach)
disebut juga Pendekatan Klasik (classical approach) atau Pendekatan Konvensional (conventional approach). Metode Pendekatan Tradisional mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan pada System Life Cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan akan berhasil bila mengikuti tahapan pada System Life Cycle. Permasalahan-permasalahan yang dapat timbul pada Pendekatan Tradisional adalah Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit karena kurang memberikan alat-alat dan teknik-teknik didalm mengembangkan sistem dan sebagai akibatnya proses pengembangan perangkat lunak menjadi tidak terarahdan sulit dikerjakan oleh pemrogram (programmer).
Metodologi Rational Unifed Process
Rational Unifed Process, yang disingkat RUP adalah suatu kerangka kerja proses pengembangan perangkat lunak iteratif yang dibuat oleh Rational Software, suatu divisi dari IBM pada Febuari 2003. RUP bukanlah suatu proses tunggal dengan aturan yang kongkrit, melainkan suatu kerangka proses yang dapat diadaptasi dan dimaksudkan untuk disesuaikan oleh organisasi pengembang dan tim proyek perangkat lunak yang akan memilih elemen proses sesuai dengan kebutuhan mereka. RUP dapat memuat basis pengetahuan yang bertautan dengan artefak sederhana disertai deskripsi detail dari beragam aktifitas. Metode ini dimasukkan dalam produk IBM Rational Method Composer (RM C) yang memungkinkan untuk kustomisasi proses. Dengan mengkombinasikan pengalaman dari banyak perusahaan dalam menggunakan metode ini, dihasilkan enam praktik terbaik untuk merekayasa perangkat lunak modern :
- Pengembangan iteratif, dengan resiko sebagai pemicu iterasi primer
- Kelola persyaratan
- Terapkan arsitektur yang berbasis komponen
- Visualisasikan model perangkat lunak
- Secara kontinyu, verifikasi kualitas
- Kendalikan perubahan
Setiap proyek atau usaha memerlukan seseorang atau sebuah organisasi untuk memanajemen tugas-tugas yang berkaitan dengan proyek yang akan dikerjakan. Setiap proyek memiliki waktu penyelesaian masing-masing, biaya masing-masing, sumber daya yang berbeda-beda, dan kendala proyek yang berbeda-beda pula. Metode Critical Chain menjadi salah satu jalan keluar dalam memanajemen proyek.
Metode Crirical Chain atau dikenal juga sebagai Metode Rantai Kritis adalah metode perencanaan dan pengolahan proyek yang menekankan pada sumber daya (komunikasi dan manusia) yang diperlukan dalam rangka melakukan tugas-tugas proyek.
Tujuan dari penggunaan metode ini dalam menyelesaikan proyek adalah untuk meningkatkan tingkat throughput atau tingkat penyelesaian proyek. Sebuah aplikasi dari Teori Kendala untuk proyek-proyek tersebut. Tujuannya adalah untuk meningkatkan tingkat throughput atau tingkat penyelesaian proyek dalam suatu organisasi.
Menurut Badri (1997), manfaat yang didapat jika mengetahui metode lintasan kritik (Critical Chain) adalah sebagai berikut :
- Penundaan pekerjaan pada lintasan kritis menyababkan seluruh pekerjaan proyek tertunda penyelesaiannya.
- Proyek dapat dipercepat penyelesaiannya, bila pekerjaan – pekerjaan yang ada pada lintasan kritis dapat dipercepat.
- Pengawasan dapat dikontrol melalui penyelesaian jalur kritis yang tepat dalam penyelesaiannya dan kemungkinan di tradeo (pertukaran waktu dengan biaya yang efisien) dan crash program (diselesaikan dengan waktu yang optimum serta dipercepat dengan biaya yang bertambah pula) atau dipersingkat waktunya dengan tambahan biaya lembur.
- Time Stack atau kelonggaran waktu terdapat pada pekerjaan yang tidak melalui lintasan kritis. Ini memungkinkan bagi manajer untuk memindahkan tenaga kerja, alat, dan biaya ke pekerjaan – pekerjaan di lintasan kritis agar efektif dan efisien.
0 Response to "Soal dan Jawaban Tugas Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi (BSI Semester 4 Pertemuan 1)"
Posting Komentar